Oct 15
tau donk ‘blackout’? band rock? hehehe, bukan gan… blackout ini maksud saya itu ‘mati listrik’, tapi saya lebih mengenalnya dengan istilah ‘mati lampu’. darimana istilah itu? well, jangan tanya yah. saya sendiri juga ga tau 😀
mati lampu ini bukal hal aneh bagi saya, apa lagi saya tinggal di daerah yang notabene infra untuk listriknya masih belum kokoh berdiri.

Pernah dengar kata ‘blackout’? Mungkin anda jadi teringat dengan band rock asal Indonesia dengan nama serupa. Tapi ‘blackout’ yang saya maksud bukan band itu. ‘Mati listrik’, atau lebih saya kenal lagi dengan istilah ‘mati lampu’. Seperti yang terjadi beberapa saat ini, gangguan trafo PLN yang berada di Kembangan. Benaar saja, kantor saya yang masih dalam wilayah itu kena imbasnya. Salah satu dari IBM *brand new* server – yang saat itu sedang diuji tanpa ups – harus menghadapai cobaan ‘mati lampu’ ini. Saya hanya berharap-harap cemas saja, semoga server baru itu tidak ‘ngambek’ karena kejadian itu.

Yah, begitulah kalau mati lampu. Semua peralatan listrik seperti terkena serangan ‘shock’ sedikit. Jika hanya satu dua kali sih, tidak mengapa. Jika sering-sering sih lama-lama bisa geram juga. Seperti yang dialami oleh PC saya, umurnya saat itu baru 1 tahun dengan pengalaman mati lampu-nya sebanyak lebih dari 10 kali. Sebelum tewasnya si PC, sepupu saya masih asik mengotak-atik dan bermaen game PC. Tiba-tiba saja PC mati, ia mencoba men-‘starter’-nya dan tampaknya usahanya sia-sia. Sepulang kuliah, ia menceritakan nasib si PC. Curiga akan power supply-nya yang mungkin sekarat, saya membawanya ke teknisi di Plasa GM. Saya pun harus merogoh kocek hampir 300k untuk mengganti power supply-nya.

Continue reading »

Oct 12
Kamar mandi adalah kamar ide untuk saya. Semua ide, mulai dari ide komik, tugas, sampai apa yang mau saya tulis di blog kadang bisa muncul dengan sendirinya. Entah ketika saat saya baru saja menjejakkan kaki di kamar mandi, mandi, sampai ‘bertapa’. Hehehe..
Nah, ide tulisan ini muncul ketika saya hendak mencuci muka, teringat akan kegiatan “try to think out of the box” yang dilakukan bersama sahabat dan sekaligus partner thesis saya sebelum kami memulai diskusi kami. Awalnya ia menanyakan mengenai apa yang saya lihat dari sebuah sendok, lalu dari sebuah bantal. Jawaban standar yang saya lontarkan tampaknya tidak memuaskannya. Mungkin ini pun bisa jadi jawaban pertama anda, misalnya si sendok : ‘Makan’ dan si bantal : ‘Tidur’.
Ia memancing saya dengan kata ‘Besi’ untuk sendok, gayung bersambut, saya mengerti maksudnya. Jawaban yang ia harapkan ini bukanlah jawaban yang menjadi jawaban umum.
Saat saya merenunginya di kamar mandi. Jawaban yang saya berikan itu merupakan fungsi dari sendok. Sedangkan ‘besi’ adalah bahan sendok. Apa bedanya dari jawaban itu? Ketika saya menjawab ‘makan’ saya berada pada kotak yang bernama ‘fungsi’. Begitu saya memberikan jawaban ‘besi’, saya hanya meloncat ke kotak lainnya yang bernama ‘bahan’. Di mana ‘think out of the box’-nya?
Awalnya saya agak bingung, mencari presepsi ‘think out of the box’ terutama untuk brainstorming solusi thesis saya ini. Akhirnya timbul sebuah gambaran, seperti ini.
Jika ada suatu kondisi/masalah, hal yang umum dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah ‘inside’.
Disebut ‘think out of the box’ jika cara untuk menghadapi kondisi atau solusi untuk sebuah masalah adalah sebuah cara, (terutama) yang bisa baru atau pun yang sudah ada, namun diaplikasikan dengan efektif dan efisien atau bahkan unik dan berbeda.
Selain itu ‘think out of the box’, menurut saya adalah sebuah cara pandang dari sisi yang berbeda-beda. Seperti melihat dadu yang memiliki 6 sisi. Kau baru bisa melihat seutuhnya sebuah dadu bukan dari satu sisi saja bukan?

Kamar mandi adalah kamar ide untuk saya. Semua ide, mulai dari ide komik, tugas, sampai apa yang mau saya tulis di blog kadang bisa muncul dengan sendirinya. Entah ketika saat saya baru saja menjejakkan kaki di kamar mandi, mandi, sampai ‘bertapa’. Hehehe..

Nah, ide tulisan ini muncul ketika saya hendak mencuci muka, teringat akan kegiatan “try to think out of the box” yang dilakukan bersama sahabat dan sekaligus partner thesis saya sebelum kami memulai diskusi kami. Awalnya ia menanyakan mengenai apa yang saya lihat dari sebuah sendok, lalu dari sebuah bantal. Jawaban standar yang saya lontarkan tampaknya tidak memuaskannya. Mungkin ini pun bisa jadi jawaban pertama anda, misalnya si sendok : ‘Makan’ dan si bantal : ‘Tidur’.

Ia memancing saya dengan kata ‘Besi’ untuk sendok, gayung bersambut, saya mengerti maksudnya. Jawaban yang ia harapkan ini bukanlah jawaban yang menjadi jawaban umum.

Saat saya merenunginya di kamar mandi. Jawaban yang saya berikan itu merupakan fungsi dari sendok. Sedangkan ‘besi’ adalah bahan sendok. Apa bedanya dari jawaban itu? Ketika saya menjawab ‘makan’ saya berada pada kotak yang bernama ‘fungsi’. Begitu saya memberikan jawaban ‘besi’, saya hanya meloncat ke kotak lainnya yang bernama ‘bahan’. Di mana ‘think out of the box’-nya?

Continue reading »

Aug 18

Taon kemaren “pemblokiran situs porno” masih berupa omongan doank. Ramadan kali ini langkah-langkah nyata kek na mulai dijalanin, bahkan smpe ada sanksi buad ISP yg gag ngasih filteran.. wedew~

So, tadi di kelas isenk bahas “bagaimana pendapat anda mengenai pemblokiran situs porno secara mmsi”. Komentar-komentar keluar, sampe akhirnya meluncur pendapat “cara utk memblokir situs porno”.

Ada beberapa cara yg mgkn bisa atw dilakukan untuk blokir situs2 itu (dan mgkn cara itu lah yg dipake skrg). Yang pertama filter, filter bisa dengan beberapa cara.. Mulai dari filter kata kunci pencarian sampai filter situs. Namun yg masih jadi pertanyaan adalah seefektif apakah filter ini? Misal gw maw cari “struktur organ sex”, nah si kata “sex” ini langsung ketangkep dah sama si filter~ So, masih efektifkah? Cara dilter lainnya, filter situs.. Jadi situs2 yg maw diblokir dimasukin dalam satu list situs terlarang. Nah filter ini, denger punya denger sie kudu dijalankan oleh para ISP??

Apa efeknya klo filter ini dilakukan oleh ISP?

Continue reading »

Aug 15

saat kuliah serink donk daped tugas dari dosen utk analisa case study? well, gw jg awal2nya serink bingung jg nie, jadinya malah cuma ngerangkum doank~ but, untungnya ada dosen gw yg berbaik hati share nie cara2nya~ thx to pak felix~

Continue reading »

Mar 26

hari ini gw di kelas IS Research Methodology membahas sebuah opini. keknya ini opini dari seorang pengamat politik mengenai pilihan yang tersedia bagi PDI-P di kondisi politik Indonesia saat ini.

buat gw, membaca itu sangatlah mudah. mendiskusikan isi dan berpendapat mengenai artikel tersebut pun tak masalah.. namun bahas struktur artikel??  gw gag yakin klo bisa bakal berjalan dengan cepat.

gaya bahasa seorang penulis berbeda, apalagi klo mau bahas mengenai struktur which is not every writer with their own style willing to follow it. and please mention, his true purpose of writing the article. oh, btw ini linknya : http://www.thejakartapost.com/news/2010/03/26/pdip’s-realistic-option-bali-congress.html

secara pribadi gw suka denger n omongin politik. tapi klo baca, enggak deh. bahasanya agak rumit bwt gw. utk ngeliat akhir pendapat dan tujuan dari penulis, yg gw lakukan adalah satu hal yang paling sering gw lakukan wkt baca novel : langsung liat ke ending. lgsg nembak ke ending mbuat gw lebih ngerti arah pembicaraannya.

maw ikutin cara gw?

Feb 08

yup, bahan ini merupakan bahan presentasi pertemuan ke-tiga di kelas Managing Corporate ICT dan sekalian gw jadiin bahan buad paper gw. walo buntut-buntutnya teori semua. hehehe..
Continue reading »

Nov 29

SOA adalah arsitektur teknologi informasi yang menitikberatkan pada layanan (services) yang dapat berupa proses-proses bisnis di dalamnya, dimana komponen-komponen peranti lunak dapat digunakan kembali (reused) dan dipadukan kembali (recombined) dengan fleksibel sepanjang siklus hidupnya. Gaya arsitektur ini menunjang berbagai aplikasi untuk bertukar data dan berpartisipasi dalam proses bisnis. Proyek SOA ini tentunya tidak terikat pada OS tertentu atau bahasa pemrograman yang mendasari aplikasi-aplikasi di dalamnya. Sehingga, sebuah proyek dapat disebut proyek SOA jika menjanjikan pengembangan piranti lunak lebih cepat, flexible dan hemat biaya.

Continue reading »