Nov 21
Pandangan mata kami bertemu, mungkin ini untuk kedua kalinya. Aku hanya bisa diam dan menorehkan senyum tipis di wajahku. Kenangan pertamaku akan dirinya terputar kembali di benakku tatkala senyuman yang sama terlukis di wajahnya. Ia menjulurkan tangannya. Aku terpana, kaget. Aku belum berkenalan dengannya.
Kusambut jabatannya, senang dan gembira, aku perkenalkan diriku setelah namanya terucap. Edwin.