Nov 29

SOA adalah arsitektur teknologi informasi yang menitikberatkan pada layanan (services) yang dapat berupa proses-proses bisnis di dalamnya, dimana komponen-komponen peranti lunak dapat digunakan kembali (reused) dan dipadukan kembali (recombined) dengan fleksibel sepanjang siklus hidupnya. Gaya arsitektur ini menunjang berbagai aplikasi untuk bertukar data dan berpartisipasi dalam proses bisnis. Proyek SOA ini tentunya tidak terikat pada OS tertentu atau bahasa pemrograman yang mendasari aplikasi-aplikasi di dalamnya. Sehingga, sebuah proyek dapat disebut proyek SOA jika menjanjikan pengembangan piranti lunak lebih cepat, flexible dan hemat biaya.

Layanan-layanan ini dapat saling berkomunikasi dengan bertukar data. Sehingga dengan adanya SOA, antar departemen, divisi, sumber data dan aplikasi dalam organisasi/perusahaan dapat saling terintegrasi.

Penggunaan SOA yang sukses misalnya, dapat dirasakan oleh Bank of New York. Allan Goldstein, Managing Director, divisi Technology Risk Management and Architecture dari Bank of New York mengatakan bahwa bahwa SOA memungkinkan banknya memangkas 15 sampai 20 persen biaya pengembangan dan pengujian aplikasi baru. Waktu pengembangannya pun bisa dipangkas 10 persen.

(sumber referensi 4)

Pengimplementasian SOA pada DreamWorks Animation yang didampingi oleh HP sangat mendukung DreamWorks dalam mengoptimalkan aplikasi bisnisnya yang tersebar di enam zona geografis dan tiga zona waktu. Proyek SOA ini meliputi perencanaan, perancangan dan perekayasaan kembali aplikasi-aplikasi yang ada di DreamWorks.

DreamWorks memiliki pusat penyimpanan yang melakukan pemeliharaan data, tugas-tugas dan pertanggungjawaban sekaligus pula informasi alur kerja yang berhubungan dengan aplikasi. Sebagai contoh, bagi perusahaan yang dikenal dengan hasil-hasil produksi blockbuster film seperti “Shrek2” dan “Madagascar,” perlindungan tehadap hak atas kekayaan intelektual merupakan hal yang vital. SOA ini memungkinkan adanya copyright tracking application baru yang dapat memberikan otorisasi dan otentikasi terhadap naskah-naskah film cerita yang akan datang.

(sumber referensi 5)

Pengaplikasian SOA sangat menolong BNI untuk menggunakan kembali (re-use) aplikasi yang sering dipakai dalam sebuah proses pelayanan nasabah. Dengan layanan yang re-usable membuat seluruh channel – SMS banking, ATM, teller, ataupun Internet banking – BNI cukup terkoneksi pada service yang telah ada sebelumnya. Dan, proses ini mempermudah dan mempercepat pengembangan aplikasi.

Manfaat yang dipetik oleh BNI dalam pengaplikasian SOA antara lain :

  • Proses pengembangan sistem TI dipercepat dari sekitar tiga bulan menjadi satu bulan hingga dua minggu.
  • Dari sisi time to market, BNI dapat mengirim produk baru ke pasar rata-rata 60% lebih cepat dari sebelumnya. Untuk penambahan fitur produk yang sudah ada, development time-nya bisa lebih cepat rata-rata 70%. Dari sisi utilisasi sumber daya, bisa ditingkatkan hingga 50%.
  • Pengembangan aplikasi menjadi lebih terarah dan terdefinisi sejak awal.
  • Perhitungan cost-benefit aplikasi yang hendak dikembangkan lebih akurat.
  • Memperkecil kesenjangan antara unit bisnis dan unit TI.

(sumber referensi 6)

Pada pertengahan Mei 2009, IBM menyediakan layanan konsultasi the IT Optimization Business Value Roadmap, membantu pelanggan di berbagai proyek TI sesuai dengan lingkungan ekonomi saat ini. Layanan ini, menurut Kustiawan (Country Manager, IBM Software Group) membantu pelanggan melaksanakan rencana optimalisasi yang dapat menghemat biaya hingga 20-40 persen. Layanan SOA sendiri dikembangkan IBM sekitar 1990-an, dirancang untuk membantu klien membangun infrastruktur yang lebih fleksibel dan dinamis. Menggunakan SOA menurut IBM dapat memberi peningkatan dramatis pada proses kelenturan bisnis, efisiensi TI.

(sumber referensi 7)

Disebut bukan proyek SOA jika :

  1. Vendor mengatakan bahwa anda harus membeli suite untuk mendapatkan SOA. SOA berarti kebebasan dari suites dan integrated packages.
  2. Vendor mencoba menjual kepada anda seperangkat hardware.
  3. Anda mengirimkan sejumlah email pertanyaan dan menelepon kesana kemari untuk mencari apa itu service yang ada di luar sana. Registries dan repositories penting dalam menemukan dan memvalidasi service.
  4. Tidak ada yang men-sharing service. Anda dapat memiliki semua servies yang terstandarisasi yang dapat anda tangani, tetapi jika services terdapat dalam silos dan tidak lebih dari itu, maka services itu hanyalah service dalam silos.
  5. Pengembang dan pengintegrasi tidak membujuk atau menyarankan untuk menggunakan kembali service dan interfaces yang sudah ada.
  6. CIO anda tidak memiliki petunjuk mengenai apa yang terjadi pada shared service. Untuk fungsi sebenarnya, infrastruktur berbasis SOA perlu didistribusikan dalam lingkungan organisasi, dan SOA membuat seseorang dalam jajaran manajemen berusaha membawa services ini bersama. Dan jika tidak, services ini hanya berada di dalam silos.
  7. Departemen IT yang menjalankan keseluruhan service. SOA sangat membutuhkan bisnis untuk terlibat di dalamnya.
  8. Hanya dapat bekerja di satu OS atau platform. SOA dapat bekerja di lebih dari 1 platform atau OS.
  9. SOA yang digunakan merupakan replika dari SOA di tempat lain (perusahaan/negara lain). Setiap perusahaan memiliki kebutuhan dan proses bisnis yang berbeda dan unik, serta tidak ada dua SOA yang sama.
  10. Anda harus menulis atau mendesain ulang (kode) agar semua berjalan dengan lancar. SOA seharusnya membuat penulisan ulang tidak perlukan.

Sumber referensi :

  1. Khoshafian, Setrag.“Service Oriented Enterprise”.2007.Auerbach Publications
  2. McKendrick, Joe. “Ten ways to tell it’s not SOA”.http://blogs.zdnet.com/service-oriented/?p=1140. July 1st, 2008.
  3. http://www.ebizzasia.com/eBizzAsiaV02/index.php?option=com_content&task=view&id=1180&Itemid=29
  4. http://www.swa.co.id/primer/swadigital/manajementi/details.php?cid=1&id=4003. March 7th, 2006.
  5. http://www.ciosociety.com/?p=634.July 29th, 2008.
  6. http://epaper.republika.co.id/berita/51868/IBM_Umumkan_Infrastruktur_Lebih_Cerdas

Leave a Reply